Penstrukturan
modul bertujuan untuk memudahkan peserta belajar mempelajari materi. Satu modul
dibuat untuk mengajarkan suatu materi yang spesifik supaya pembelajar mencapai
kompetensi tertentu. Struktur penulisan suatu modul sering dibagi menjadi tiga
bagian, seperti terlihat pada bagian berikut :
1.
BAGIAN PEMBUKA
a. Judul
Judul
modul perlu menarik dan memberi gambaran tentang materi yang dibahas. Misalnya “
Modul Segi Empat Berbasis Pembelajaran Kuantum”
b. Daftar
isi
Daftar
isi menyajikan topik-topik yang dibahas. Topik-topik tersebut diurutkan
berdasarkan urutan kemunculan dalam modul. Pembelajar dapat melihat secara
keseluruhan, topik-topik apa saja yang tersedia dalam modul. Daftar isi juga
mencantumkan nomor halaman untuk memudahkan pembelajar menemukan topik yang
diinginkan.
c. Peta
Informasi
Modul
perlu menyertakan peta informasi pada daftar isi akan terlihat topik apa saja
yang dipelajari, tetapi tidak terlihat kaitan antar topik tersebut. Pada peta
informasi akan diperlihatkan kaitan antar topik - topik dalam modul. Peta
informasi yang disajikan dalam modul dapat juga menggunakan diagram isi bahan
ajar yang telah dipelajari sebelumnya. Contoh:
d. Kompetensi
Dasar dan Tujun Pembelajaran
Penulisan
kompetensi dan tujuan pembelajaran membantu pembelajar untuk mengetahui
pengetahuan, sikap, atau keterampilan apa yang dapat dikuasai setelah
menyelesaikan pelajaran.
1.
BAGIAN INTI
a. Pendahuluan
/
Tinjauan Umum Materi
Pendahuluan
pada suatu modul berfungsi untuk : (1) memberikan gambaran umum mengenai isi
materi modul; (2) meyakinkan pembelajar bahwa materi yang akan dipelajari dapat
bermanfaat bagi mereka; (3) meluruskan harapan pembelajar mengenai materi yang
akan dipelajari; (4) mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang
akan dipelajari; (5) memberikan petunjuk bagaimana mempelajari materi yang akan
disajikan. Dalam pendahuluan dapat saja disajikan peta informasi mengenai materi
yang akan dibahas dan daftar tujuan kompetensi yang akan dicapai setelah
mempelajari modul.
b. Hubungan
dengan materi atau pelajaran yang lain
Materi
pada modul sebaiknya lengkap dalam arti semua materi yang perlu dipelajari
tersedia dalam modul. Namun demikian, bila tujuan kompetensi menghendaki
pembelajar mempelajari materi untuk memperluas wawasan berdasarkan materi di
luar modul, maka pembelajar perlu diberi arahan materi apa, dari mana, dan
bagaimana mengaksesnya. Bila materi tersebut tersedia pada buku teks, maka
arahan tersebut dapat diberikan dengan menuliskan judul dan pengarang buku teks
tersebut.
c. Uraian
materi
Uraian
materi merupakan penjelasan secara terperinci tentang materi pembelajaran yang
disampaikan dalam modul. Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan
dan susunan yang sistematis, sehingga memudahkan pembelajar memahami materi
pembelajaran. Apabila materi akan dituangkan cukup luas, maka dapat
dikembangkan ke dalam beberapa Kegiatan Belajar (KB). Setiap KB memuat materi,
penugasan, dan rangkuman. Adapun sistematikanya misalnya sebagai berikut :
Di
dalam uraian materi setiap Kegiatan Belajar, baik susunan dan penempatan
naskah, gambar maupun ilustrasi diatur sedemikian rupa sehingga informasi mudah
di mengerti. Organisasikan antar bab, antar unit, dan antar paragraf dengan
susunan dan alur yang memudahkan pembelajar memahaminya.
Pemberian
judul atau penjudulan merupakan alat bantu bagi pembaca modul untuk mempelajari
materi yang disajikan dalam bentuk teks tertulis. Penjudulan membantu
pembelajar untuk menemukan bagian dari teks yang ingin dipelajari, memberi
tanda awal dan akhir suatu topik, memberi kesan bahwa topik-topik terkelompok
dalam topik yang lebih besar, memberi ciri topik yang penting yang memerlukan
pembahasan panjang dengan melihat banyak halaman untuk membahas topik tersebut.
Struktur
penjudulan mencerminkan struktur materi yang dikembangkan oleh penulis modul.
Penjenjangan atau hierarki sebaiknya tidak lebih dari tiga jenjang. Lebih dari
tiga jenjang akan menyulitkan pembaca untuk memahami perjenjangan tersebut.
Penjudulan untuk setiap jenjang sebaiknya dituliskan dalam bentuk huruf
berbeda. Misalnya :
Dalam materi sebaiknya terkandung 3 unsur :
1) Pokok (konsep–konsep
pokok dengan mempertimbangkan aspek keterpahaman dan keterbacaan uraian materi)
2) Penunjang (tunjukan
materi yang berkaitan dalam sumber lain yang tidak mungkin disajikan dalam
modul itu karerna alasan keterbatasan tempat / halaman). Akan lebih bagus jika
penunjukan sumber rujukan itu lengkap, mulai dari judul
buku/bab.pengarang,tahun dan halamannya.
3) Pengayaan (pelatihan
dan penugasan ) yang dapat memperdalam pemahaman pengguna modul terhadap uraian
materi yang telah dipelajarinya.
d. Penugasan
Penugasan
dalam modul perlu untuk menegaskan kompetensi apa yang diharapkan setelah
mempelajari modul. Jika pembelajar diharapkan untuk dapat menghafal sesuatu,
dalam penugasan hal ini perlu dinyatakan secara tegas. Jika pembelajar
diharapkan menghubungkan materi yang dipelajari pada modul dengan pekerjaan
sehari-harinya maka hal ini perlu ditugaskan kepada pembelajar secara
eksplisit. Penugasan juga menunjukkan kepada pembelajar bagian mana dalam modul
yang merupakan bagian penting.
Sebaiknya dalam penugasan perlu diperhatikan
beberapa hal diantaranya:
1)
Deskripsikan bentuk
serta isi pelatihan
dengan jelas. Perhatikan sistematika penulisan
yang memenuhi kriteria
keterpahaman dan
keterbacaan! Instruksi dalam
bentuk naratif jauh
lebih tinggi tingkat keterbacaannya (rendah
tingkat keterpahamannya) bila
dibandingkan dengan instruksi dalam bentuk poin-poin.
2)
Keterbacaan teks
berkaitan dengan tingkat
kecocokan bahan bacaan tersebut dengan
peringkat pembacanya. Ada
banyak formula-formula
keterbacaan yang bisa
digunakan untuk kepentingan
ini, misalnya formula keterbacaan
Fry, formula Raygor, formula Flesh, formula Dall & Chall, dan lain-lain.
3)
Keterpahaman
teks berkaitan dengan kemampuan pembacanya. Hal yang harus dipertimbangkan untuk
keterpahaman teks adalah muatan-muatan konten berikut cara-cara
penyajiannya.
4)
Kelogisan dan
ketermungkinan pengerjaan tugas
dan latihan harus diperhatikan benar agar si pengguna
modul betul-betul mengerjakannya dengan jujur dan sungguh-sungguh.
Seringkali
si pengguna modul tidak mengerjakan tugas
dan pelatihan yang disajikan dalam
modul bukan disebabkan
oleh ketidakmampuannya dalam mengerjakan tugas-tugas
itu, melainkan lebih
disebabkan oleh faktor
lain yang berkaitan dengan sistem
penyampaian informasinya.
a. Rangkuman
Rangkuman
merupakan komponen modul yang menyajikan ide-ide pokok isi pembelajaran modul,
sebagai tinjauan ulang serta pendalaman terhadap materi pembelajaran yang telah
dipelajari oleh peserta didik. Rangkuman dapat memberikan manfaat yang sangat
berarti bagi peserta didik dalam mengorganisasi ingatannya, karena rangkuman
berisi pernyataan singkat yang mudah dipahami.
Rangkuman
biasanya diletakkan pada bagian akhir modul.
b. Tes
Tes merupakan alat
untuk mengetahui seberapa jauh sasaran khusus pembelajaran telah dicapai oleh
peserta didik. Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila diberikan tes
yang relevan dengan sasaran khusus pembelajaran. Bentuk tes dapat berupa tes
subyektif dan/atau tes obyektif.
c. Kunci
jawaban
Kunci jawaban berisi
jawaban tes yang wajib di kerjakan oleh peserta didik. Kunci jawaban berfungsi
sebagai panduan peserta didik terhadap jawaban tes, dan umpan balik bagi
pendidik untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan belajar peserta
didik terhadap sasaran khusus pembelajaran.
d. Umpan
balik
e. Daftar Pustaka
Bagian daftar pustaka
merupakan bagian penting dalam modul. Dengan daftar pustaka yang lengkap dan
relevan, peserta didik dapat menelusuri informasi untuk melakukan pendalaman
dan pengembangan materi pembelajaran sesuai dengan sasaran pembelajaran yang
telah dirumuskan. (Santyasa; 2009:15-18)
Adapun hal–hal yang
harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka antara lain nama pengarang, tahun terbit buku, judul
buku, tempat penerbitan dan nama penerbit.
Selain struktur kerangka, dalam modul terdapat
komponen-komponen yang harus dipenuhi yaitu :
(1) pendahuluan
(2) bagian kegiatan
belajar
(3) daftar pustaka.
Bagian
pendahuluan mengandung:
a.
Penjelasan
umum mengenai modul
b.
Sasaran
umum pembelajaran
Hakikat
sasaran pembelajaran mengacu kepada hasil pembelajaran yang diharapkan. Sasaran
umum pembelajaran ditetapkan terlebih dahulu dan semua upaya pembelajaran diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut.
c. Sasaran khusus pembelajaran
Sasaran khusus pembelajaran merupakan penjabaran
dari sasaran umum pembelajaran yang menjelaskan tingkah laku khusus yang
dimilik peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran tersebut.
No comments:
Post a Comment